BAGANSIAPIAPI, WAWASANRIAU.COM - Isu keras itu tidak ada, honorer baik baik saja dan terdengar kata-kata yang terkesan memprovokasi "demo" sebagai bentuk protes itu tidak nyata. 

Hal ini disebabkan seakan telah tercipta krisis kepercayaan terhadap para pemangku kebijakan Kabupaten Rokan Hilir yang bermula dari molornya pembayaran gaji honorer oleh pemerintah daerah. 

Meskipun sesungguhnya isu "demo" itu hanyalah isapan jempol belaka hanya untuk memanasi mereka (honorer, red) apalagi dikait kaitkan dengan tahun politik H Suyatno bakal maju di pilgubri 2018 mendatang. 

Suasana ini pastinya ada yang memanfaatkan bertepuk tangan bersiul menunggu hasil kapan ia akan melaju dengan melenggang tanpa usaha keras.

Diketahui, bupati Rokan Hilir H Suyatno menyampaikan melalui Sekda Rohil, H Surya Arfan, melalu media menjelaskan keseriusan pemda untuk membayar gaji honorer hanya saja masih terkendala kondisi dana yang ada. 

Pemkab Rokan Hilir sebutnya, selalu memperhatikan nasib tenaga honorer. "Bukan Pemkab tidak mau bayar. Tapi, dana itu tidak ada. Jika dana sudah ada, kami janji akan bayar hutang yang tunda bayar di tahun lalu,” tegas Surya.

Oleh karena itu, dia berharap kepada honorer bersabar dan bekerja seperti biasanya dan jangan terpecah belah. (wrc/zmi)